kenduri hani


KENDURI HANI
Bertepatan tanggal 6 september 2008 delapan atau puasa baru mendapatkan perjalanannya selama 6 hari. Di rumah Saudara Handoko (Mas Koko’) tepatnya di daerah Perum Graha
Baru Kav. 426 Tlogosari Semarang. Di gelar pertemuan bulanan yang sekalian ada acara buka bersama.
Acara ini dibuka dengan tausyiah dan sedikit pengalaman spiritual dalam mengarungi kehidupan di Himpunan Islam. Sebab tentu pengalaman adalah guru yang terbaik, maka rasa kangen akan rasa persaudaraan dalam menjalin ukhuwah islamiyah.
Banyak yang menghadiri acara ini terutama dari para kader komisariat, Kom. FPMIPA menjadi pemberi peserta terbanya dan di ikuti oleh pengurus cabang hingga komisariat lainnya.
Tentu bayak yang bertanya apa sih KENDURI HANI itu!
KENDURI HANI adalah sebuah bentukan komunitas oleh para pasca struktur HMI. Mereka adalah orang-orang muda yang masih konsisten pada gerakan himpunan. Sebut saja Lukman Wobowo, Khulalul Mubarok, Iqbal Warodyo, Niam dan Nur yati, Abdil, Wawan dan masih banyak lagi.
Selain acara buka bersama dan tali sihlatuhrami. KENDURI HANI memiliki program rutin yaitu selain pertemuan rutin bulanan ada juga iuran bulanan dan yang paling digagas terbaru ini yaitu program beasiswa bagi kader gerakan yang konsisten pada amanah organisasi.

Tinggalkan komentar

Filed under curhat

puasa, ketakwaan dan kekuasaan

Puasa, Kekuasaan dan Ketakwaan

Membincang puasa dan kekuasaan diri upaya membangun manusia yang beriman dan bertakwa tidak terlepas dari ayat al Qur’an surat al Baqarah ayat 185, menyatakan bahwa setiap umat Islam wajib melaksanakan puasa ramadhan dan tujuannya supaya menjadi insan yang bertakwa.
Puasa bukanlah ekspresi tahunan yang datang untuk diperingati dengan kemewahan. Namun sangat ironi sekali jika puasa dijadikan satu eksploitasi baru sebab masyarakat kita yang cenderung konsumtif dan meyakini akan nilai-nilai tradisi. Sehingga dalam menyambut bulan puasa mereka berkeinginan lebih untuk menyambutnya. Semisal tradisi dukderan dan warak ngendok, sebagai hasil warisan budaya untuk menyambut bulan suci ramadhan.
Ada yang berangapan bahwa jika puasa tiba tingkat komsumsi masyarakat meningkat hingga menyebabkan harga kebutuhan pokok meningkat. Ini disebabkan culture yang sudah berkembang dan meyakini bentuk ekspresi tahunan. Padahal tujuan puasa untuk menjadikan manusia bertakwa.
Namun tidak menjadi masalah jika manusia sadar betul dalam memaknai puasa. Ada nilai lebih dari manfaat puasa selain bagaimana menahan rasa lapar dan haus. Di perintahkan pula untuk menahan nafsu. Nilai etika dan pendidikan ruhaniyah sangat tertanam dalam ajaran ibadah puasa.
Manusia dan kekuasaan diri
Manusia hidup tidak terlepas pada etika, norma dan hukum yang berlaku, begitu juga seseorang yang memeluk agama ada garis pembatas untuk melakukan sesuatu hal. Terlepas dari teori etika Karl Marx berpendapat bahwa moral manusia ditentukan oleh kondisi ekonomi berupa materi yaitu moral manusia ditentukan oleh lingkungan yang mempengaruhinya. Sifat manusia sama sekali tidak memiliki daya dan upaya terhadap kondisi lingkungan. Kondisi sekarang menunjukan bahwa kapitalisme telah menjajah manusia yang cenderung bekerja pada wilayah material.
Faham Karl Marx sampai sekarang tetap masih hidup walaupun komunisme telah hancur teriring hancurnya Negara Uni Soviet, namun faham tersebut tetap bertahan sampai sekarang yaitu mereka yang disebut dengan “wetensdhappelijke socialism” atau sosialisme ilmu.
Di Indonesia dulu aliran Marx atau biasa disebut dengan Marxisme sangat berkembang pesat, terutama kelompok politik sebut saja Partai Sosialis Indonesia (PSI), Marxisme-Trozkist dalam Partai Murba dan Marxisme-Leninist dalam Partai Komunis Indonesia (PKI).
Faham yang kedua datang dari Sigmund Freud seorang ahli “psikoanalisis”, yang menyatakan bahwa manusia sama sekali tidak berdaya terhadap kekuatan yang ada dalam dirinya yaitu berupa kekuatan libido atau kekuatan seksualitas. Semua aktifitas dan pikiran serta perilaku sesorang bersumber pada dorongan kekuatan libido atau seksual, dalam artian bahwa manusia adalah budak sek.
Pertanyaan yang kemudia muncul adalah apa hubungan teori Marx dan Freud terhadap puasa, kekuasaan dan ketakwaan?. Karl Marx dan Sigmund Freud merupakan seorang keturunan Jerman dan Yahudi. Pada teori ini dapat di tarik kesimpulan dua pemikiran yaitu manusia sebagai budak material berupa masyarakat yang cenderung kapital dan budak kekuatan seksualitas berupa perbutan kekuasaan.
Di sebutkan dalam al Qur’an surat Adz Dzariat ayat 56 menyatakan bahwa “tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepadaKu”. Manusia adalah seorang budak “abdun” atau seseorang yang menyembah. Namun realitas menunjukan lain sekarang manusia telah menjadi budak ajaran Marx dan Freud dan menginkari nikmat mereka saling berebut materi di pemerintahan. Manusia telah menjadi budak materi dan libido, kekuasaan diperebutkan banyak orang berpolitik menjadi bendera untuk meraih derajat tertinggi dimata manusia lainnya.
Begitu juga kekuatan libido menjadi dorongan kuat dalam menguasai nafsu seseorang. Nafsu untuk saling menindas, rakyat miskin berupaya keras mencari sedikit rizki namun di todong dengan mainan pistol Satpol PP. Sedangkan para petinggi republik ini saling berebut kursi kekuasaan bahkan paling parahnya para wakil rakyat ini bermesraan dengan pasangan selingkuhannya. Sungguh malang negeri ini jika masih dipimpin oleh mental Marx dan Freud serta jiwa korup yang menjadi pikiran.
Mentalitas pemimpin negeri ini sangat kacau jika masih mengikuti ajaran kapitalis berupa penindasan atas nama kesejahteraan dan kemakmuran. Kita ketahui bahwa kekuatan modal sangat berpengaruh dalam dunia ketiga atau era pasar bebas sebut saja Transnational Corporation (TNC) dan Multinational Corporation (MNC) dan bangsa Indonesia telah terjajah dengan faham kapitalisme global. Mengapa mentalitas pemimpin negeri tidak cenderung keluar dari sarang material dan seksualitas, sedangkan Negara tercinta ini masih saja menjadi budak oleh kekuatan asing.
Semua jawabannya yaitu pada kekuatan diri berupa “nafsu”. Rasulullah telah mengajarkan kepada kita bahwa jihad paling besar yaitu “jihad an nafs”, jihad melawan hawa nafsu atau melawan diri sendiri. Kekuatan nafsu menjadi pendorng mentalitas seseorang sebab jika al hawa atau nafsu al amarah menyerang diri seorang maka sifat jasmani dan ruhani manusia akan lemah dan memiliki mentalitas korup.
Kekuatan pengendali manusia berupa nafsu inilah yang menjadi senjata ampuh untuk mengikat keinginannya tehadap sifat meteri dan seksualitas. Sebab dalam pandangan Marx dan Freud pengendali manusia berkerja pada wilayah lingkungan yang cenderung kapital dan seksualitas atau libido terhadap kekuasaan ataupun selingkuhannya.
Maka saatnya seorang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah kembali menata nafsunya. Sesegera mungkin kembali kepada nafsu mutmainah (jiwa yang tenang).
Puasa dan ketakwaan
Puasa adalah ibadah maghdhoh rukun Islam ke empat. Di dalam ajaran puasa sangat berbeda dengan rukun Isalm lainnya seperti syahadat, shalat, zakat dan haji. Puasa lebih berorintasi teosentris berupa semua hal yang dilakukan dan dikerjakan semua hanya Allah yang menilainya. Derajat takwa tidak mudah untuk diraih sebab tingkatan inilah yang menjadi dasar seseorang mengetahui diri dan perannya sebagai hamba atau budak.
Puasa hanya di syari’atkan kepada dirinya yang mengaku beriman sebab puasa merupakan pengendalian dirinya dengan Tuhannya. Karena puasa tidak dapat dilakukan atas dasar penampilan, kekuasaan materi dan kekuatan libido. Puasa menurut bahasa adalah “menahan dari segala sesuatu”. Sedangkan menurut syari’at yaitu menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri dan semua hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari
Dari ibadah puasa ini seyogyanya manusia megetahui jati dirnya, maka tidak cenderung terikat penuh dengan teori faham Marx dan Freud: Pertama, kekuatan manusia memang terikat dengan materi namun juga terikat dengan immaterial berupa kekuatan qalb (hati), puasa mengajarkan menahan nafsu materi sebab disisi Allah hanya hati bertakwa yang bias dekat dengan-Nya. Tidak semua hal dapat dipecahkan dengan kekuatan modal atau uang. Kedua, kekuatan manusia tidak hanya libido namun juga an natiq (pikiran). Nasfu seksualitas pada kekuasaan dan sek, tidak semua hal terpenuhi dengan menguasai tapi lihatlah siapa yang hidup di sekeliling kita, karena puasa mengilhami untuk menjaga nafsu libido dan memulyakan manusia lainnya, Ketiga, nafsu mutmainah bahwa manusia memiliki kekuatan selain kekuatan materi, material, libido dan pikiran. Manusia juga diberi kekuatan berupa kekuatan jiwa yang selalu dalam ketakwaan berupa nafsu mutmainah. Puasa merupakan intisari upaya membentuk jiwa seseorang dan pengemblengan mental tangguh.
Sangat jelas sekali bahwa syari’at Islam mengajarkan untuk menahan diri dari segala hal yang dilarang dan bertujuan untuk meraih tingkatan takwa. Orang yang mencapai derajat pada tingkatan takwa yaitu seseorang yang terpelihara dari segala yang menjerumuskan atau segala hal yang dilarang oleh agama. Ibarat seseorang yang dalam perjalanan ia harus membawa bekal dan tahu tujuan yang diharapkan, jadi agama menjadi bekal untuk mengarungi kehidupan didunia sebagai hamba guna meraih tujuan hidup yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Takwa berasal dari kalimat fi’il atau kata kerja “tattaquwn, yattaquwn”, yang berarti melaksanakan seluruh hal yang diperintahkan dan menjahui segala hal yang dilarang.
Saatnyalah manusia kembali mengkoreksi dirnya, siapa yang mengendalikan dirinya kekuatan material kah atau kekuatan libido kah. Semua bentuk penindasan datang karena kekuatan material dan seksualitas. Maka mulai saat ini kembalilah kepada jiwa yang tenang kemabali pada tali Allah berupa agama Islam yang akan mengantarkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena Allah menyukai dan mencintai orang yang taubat dan mensucikan diri, bukan materi dan libido.

Tinggalkan komentar

Filed under opini

pendidikan ekstrakurikuler



Optimalisasi Potensi Skill Siswa

Pada era sekarang ini atau zaman globalisasi dunia pendidikan di tuntut untuk mengembangkan kompetensi atau basic skill. Orientasi pendidikan tidak hanya pemebelajaran formal dengan berbagai macam mata pelajaran, akan tetapi terkait dan terikat dengan tuntutan zaman. Dengan bekal skill anak didik akan paham dunianya sebab sekolah terkadang hanya menuntut orientasi kelulusan dan lupa akan potensi, skill, dan bakat anak.

Di akui atau tidak sekolah adalah tempat mencetak manusia-manusia unggul, namun tidak dipungkiri pula bahwa sekolah terkadang melakukan dehumanisasi dalam artian potensi anak didik tidak dikembangkan. Memang benar sekolah adalah kewajiban, namun kesusksesan belajar tidak hanya lewat jalur sekolah. Lihat saja seorang ilmuwan Issac Newton menemukan berbagai macam penelitian tanpa harus sekolah, William Bill Gates orang terkaya di dunia selama 13 tahun saja keluar dari sekolah yang kemudian mendirikan microshoft bersama temannya dan melakukan eksperimen hasilnyapun dapat kita nikmati sekarang ini.

Menyadari tantangan yang dihadapi dan kompleksitas permasalahan global, dimana technologiy competation yang ujungnya pada industrialistik materalistik, sekolah atau dunia pendidikan harus melakukan orintasi baru melalui pembelajaran kompetensi untuk peserta didik.

Tidak heran jika pendidikan sekarang mengarah pada pengembangan kurikulum berbasisi kompetensi. Selain sebagai bekal potensi dapat pula sekolah sebagai sarana penegembangan sekolah berbasis keilmuan yang mengajarkan berbagai mata pelajaran.

Maka dalam menyosong era industri dan teknologi ini sekolah atau madrasah diharuskan melakukan orientasi baru dibidang pembelajaran salah satu caranya yaitu dengan mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler Sekolah

Ekstrakurikuler merupakan bentuk pembelajaran di luar jam sekolah. Kegiatan ini dilakukan pihak sekolah untuk membekali anak didiknya dengan berbagai pertimbangan di antaranya untuk mengoptimalkan potensi, melatih kedisiplinan dan menciptakan kreasi dan kreatifitas anak didik. Kegiatan ekstrakurikuler ada yang secara sepihak diwaibkan dan ada yang tidak diwajibakan ini terkait dengan kemauan dan bakat siswa.

Jadi melaui program ekstrakurikuler ini siswa diharapkan mendapatkan skill individu untuk dapat dipraktekan dan dikemabangkan. Semisal siswa memiliki potensi pada dunia masak atau makanan maka ekstra tata boga harus mengajarkan sesuai dengan keinginan. Dari sini siswa akan bisa berlatih dan bahkan mendapatkan keuntungan ekonomi melalui program pemberdayaan market.

Sungguh sangat berarti sekali jika dunia sekolah dapat menyentuh sisi-sisi keinginan anak didik. Jika ekstrakurikuler sekolah dapat berjalan dengan baik maka akan mendidik untuk disiplin dan nilai kepuasan pada diri siswa. Bahkan kepuasan orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya dan pandangan masyarakat bahwa sekolah tidak hanya orientasi ijasah. Sebab melalui ekstrakurikuler ini anak didik memiliki bekal individu untuk bisa di kembangkan di kemudin hari.

Jika anak didik memiliki potensi tentu saja akan mendidik mental mereka untuk bisa mandiri. Dengan rasa kemandirian ini siswa akan memiliki mental-mental kuat dan tidak bergantung untuk menjadi pegawai atau bahkan sampai hanya menjadi buruh.

Inilah pola pembelajaran yang menyenangkan karena potensi skill mereka dapat diasah di sekolah tanpa harus mengeluarkan uang banyak untuk mengkuti kursus di luar program sekolah.

Dengan demikian kesimpulan pembelajaran ekstrkurikuler sekolah ini, bahwa sekolah atau madrasah yang tidak pada program kejuaruan dapat megembangkannya pada program ekstarakurikuler.

Inilah sekolah yang sangat menghargai potensi dan kreasi manusia. Termasuk potensi yang di bawa sejak lahir serta kreasi untuk mengembangkan, menghasilkan, menciptakan inovasi baru dalam berkreatifitas dan kemandirian.

Tinggalkan komentar

Filed under ilmiah

MENANYAKAN NASIONALISME

MENANYAKAN NASIONALISME

Setiap tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaan dan pada hari ini bangsa Indonesia genap berusia 63 tahun. Di jelaskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 45 bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Kekuatan ibadah kepada Allah inilah yang mendorong pendiri republik ini dan seluruh rakyat menyatakan kemerdekaannya dari penjajahan. Segala karunia ini tidak terlepas dari perjuangan dan sikap nasionalisme yang rela mengorbankan nyawa, harta dan keluarga.
Kemerdekaan yaitu not subject to control by other (tidak bergantung kepada kontrol orang lain), dalam artian self governing (memerintah sendiri). Pengertian ini sesuai dengan teks proklamasi kemerdekaan yang berbunyi “bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan tempo sesingkatnya.
Proklamasi kemerdekaan merupakan sikap pernyataan untuk mewujudkan tujuan bangsa Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur. Akan tetapi di usia yang sudah lebih dari setengah abad rakyat Indonesia apakah sudah dapat menikmati kemakmuran dan keadilan.
Nasionalisme rakyat Indonesia
Di era reformasi ini ruang publik sangat begitu terbuka untuk rakyat. Era kebebasan sudah mulai masuk ke Indonesia. Tuntutan perbaikan sistem pemerintahan yang berlandaskan good governance dan clean governance sangat dinanti oleh seluruh masyarakat Indonesia. Namun itu semua manjadi harapan yang cukup panjang jika atas nama kebebasan dan kemerdekaan berbicara serta berpendapat tidak lagi menghargai kemerdekaan orang lain. Perilaku memecah belah persatuan dan kesatuan masih saja terjadi di negeri yang ini. Begitu juga keadilan dan kemakmuran belum dapat di rasakan semenjak kenaikan harga BBM, kondisi ekonomi bangsa Indonesia masih dalam kesulitan.
Sungguh sangat ironis sekali bangsa Indonesia yang sudah terbebas dari belengu penjajahan, kini masih saja dijajah dengan gaya baru atas ketergantungannya terhadap lembaga-lembaga Bretton Wood seperti Bank Dunia (world bank), World Trade Organization (WTO) dan IMF. Dunia telah dikuasai struktur kapital yang mendorong secara radikal tatanan pemerintahan negara dari aspek budaya, ekonomi dan politik serta perilaku manusia yang semakin menjauh dari nilai-nilai budaya bangsa.
Nasionalisme merupakan faktor penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebab secara teoritis merupakan unsur pertama dalam menyangga keberlangsungan kehidupan berbangsa. Akan tetapi nasionalisme yang bagaimana jika masih banyak permasalah belum juga terselesaikan semisal korupsi yang sudah membudaya, pendidikan semakin mahal dan perebutan kekuasaan.oleh para elit politik.
Nasionalisme menjadi sebuah akhir episode karena rakyat semakin tidak percaya pada pemerintahan yang hanya menawarkan janji-janji keadilan dan kemakmuran. Sikap nasionalisme akan luntur dan rakyat tidak akan lagi mempercayai sikap elit politik pemerintahan yang mengatasnamakan kemakmuran rakyat malahan menjajah rakyatnya sendiri.
Maka patutkah di hari kemerdekaan ini hanya mengibarkan bendera dan melakukan ritual tahunan upacara bendera. Tentu saja tidak, marilah bersama-sama seluruh rakyat Indonesia mengintropeksi diri atas semua permasalahan yang menimpa bangsa Indonesia tercinta.

Tinggalkan komentar

Filed under ilmiah

Pendidikan Nilai Ekologi Untuk Anak Didik

Pendidikan Nilai Ekologi Untuk Anak Didik

Sistem pendidikan Indonesia lebih banyak dibangun atas dekrit-kebijakan ideologi penguasa, bukan lahir dari kesadaran masyarakat dan ahli pendidikan. Jadi Pendidikan sekarang telah mengalami penyakit yang begitu serius dan perlu penanganan yang sistematis, karena pendidikan sebagai proses pembelajaran dan bukan kenikmatan yang hanya di nikmati oleh penguasa dan lapisan sosial tertentu.
Penanaman nilai-nilai kepada anak didik sangat di perlukan sebagai upaya membangun kesadaran untuk mengetahui siapa dirinya dan lingkungan hidupnya. Pendidikan nilai merupakan pendidikan yang menekankan keseluruhan aspek sebagai pengajaran dan bimbingan kepada peserta didik agar menyadari nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Sebab pendidikan nilai sangat di perlukan untuk kemajuan di dunia pendidikan, karena sekarang pendidikan hanya di fokuskan sebatas moral kognitif bukan moral learning.
Maka jiwa pendidikan perlu di kembalikan yaitu sebagai pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai, termasuk penanaman nilai lingkungan kepada anak didik. Pendidikan lingkungan sebagai jalan untuk memberikan pengenalan dan kesadaran terhadap lingkungan. Aspek etika, moral tidak semata-mata diberikan hanya untuk berinteraksi antar sesama, akan tetapi juga penanaman nilai terhadap lingkungan hidupnya.
Pendidikan Nilai Lingkungan
Problem pencemaran lingkungan banyak mendapat sorotan, karena telah menimpa penghuni dunia masa kini dan generasi yang akan datang. Kalau ditelusuri, faktor utama terjadinya perusakan lingkungan akibat penggunaan secara besar-besaran produk-produk teknologi modern. Aktivitas manusia di bidang industri yang membakar produk hutan ini telah menghasilkan semburan miliaran ton partikel, gas karbondioksida serta klorofluorokarbon. Emisi karbon ini ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang tak dapat diperbaruhi, seperti batu bara, gas, dan minyak bumi. Kerusakan hutan khususnya di Indonesia sebagai paru-paru dunia memiliki andil cukup besar sebagai pemicu perubahan iklim dan pemanasan global akibat dari menipisnya lapisan ozon.
Kondisi lingkungan dengan dirusaknya hutan, pembakaran, illegal logging, lahan petanian di sulap menjadi area industri dan perumahan. Telah membawa dampak negatif seperti kekeringan. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sangat merasakan dampak kerusakan sistem cuaca. Kerusakan sistem cuaca tersebut telah menimbulkan anomaly iklim berupa kenaikan suhu 1-1,5 derajat celcius di Afrika, sehingga masa udara kering yang berhembus dari Australia bergerak ke hutan Afrika. Fenomena ini mengakibatkan kekeringan di kawasan ekuator, termasuk di dalamnya Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Sumatra.
Perubahan iklim akan mempersulit Negara berkembang sepeti Indonesia untuk mencapai sasaran pembangunan berkelanjutan dan tujuan pembangunan milenium atau millennium development goals / MDG’s. Perubahan iklim akan mengancam ketersediaan sumber daya alam, menambah parah persoalan yang dihadapi, menciptakan persoalan baru, dan membawa upaya pencarian solusi makin sulit dan mahal.
Sudah jelas diketahui bahwa kerusakan alam dan lingkungan hidup yang dasyat bukan di sebabkan oleh penuaan alam itu sendiri tetapi justru diakibatkan oleh tangan-tangan yang selalu berdalih memanfaatkannya, yang sesungguhnya sering kali mengeksploitasi tanpa mempedulikan kerusakan lingkungan. Krisis lingkungan hidup dan kemanusiaan harus menjadi pusat perhatian bagi pemerintah, masyarakat, ahli pendidikan dan setiap komunitas keagamaan baik LSM maupun organisasi keagamaan.
Fenomena tersebut membuktikan bahwa perlu adanya rekonstruksi baru di bidang pendidikan untuk menghadapi tantangan zaman global. Di era postmodern segala sistem dari berbagai ideologi perlu adanya konstruksi baru pada arah epistemologi pada kususnya di bidang pendidikan. Format pendidikan yang sesuai kondisi di atas, perlu menyajkan salah satu strategi dengan mengimplementasikan pendidikan nilai ekologi yang berbasis agama sebagai sumber penanaman jiwa anak didik untuk bisa mengenali arti kehidupan sebenarnya.
Karena pendidikan merupakan jenjang awal sesorang mengenal dirinya, dengan mengetahui siapa dirinya ia akan memahami tujuan hidupnya, sebab pendidikan merupakan upaya mengintegrasikan fungsi di dunia. Pendidikan nilai lingkungan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku dan sikap untuk menghargai lingkungan hidup dari mikrokosmos hingga makrokosmos. Maka hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa mata pelajaran, melainkan menanamkan sikap dan nilai siswa yang sedang belajar untuk mengenali siapa dirinya serta di mana ia tinggal. Di harapakan dengan penanaman pendidikan nilai lingkungan hidup siswa mampu memperaktekan, melestarikan dan memanfaatkan lingkungan sesuai kebutuhan. Siswa mampu mengetahui peran dan tanggung jawabnya yaitu hubungan tiga dimensi antara Tuhan, alam dan manusia. Ketiga hubungan itu yaitu pertama, hubungan teosentris atau hubungan dengan Tuhannya yang berarti bahwa setiap manusia adalah mahluk yang tercipta untuk beribadah dan menghambakan dirinya. Kedua, hubungan antroposentris yaitu hubungan dengan manusia yang memiliki arti setiap kehidupan manusia tidak terlepas dengan peran dan kedudukan manusia lainya melalui interaksi sosial, komunikasi dan sosialisasi. Ketiga, hubungan ekosentris yaitu hubungan dengan lingkungan yang berarti bahwa manusia memiliki peran dan fungsi untuk menjaga dan merawat alam lingkungan hidupnya.

Tinggalkan komentar

Filed under ilmiah

pelangi kehiduan

Pelangi Kehidupan
Angin siang semakin terasa panas di tambah dengan terik matahari begitu menyengat tubuh menjadikan kulit semakin hitam. Di taman mimpi ini, yang rapat dengan pepohonan dan bunga-bunga bermekar indah terasa menyebarkan keharuman serta anak-anak kecil berlarian kesana kemari riang bermain dengan sesamanya. Terlihat seorang pemuda duduk di bawah pohon bertemankan daun-daun yang begitu lebatnya. Tampak dari raut wajahnya tersimpan seribu tanda Tanya, tapi sudah dapat di pastikan maksud dan tujuannya. Sebab jika seseorang datang ke taman mimpi berarti dia ingin mendapatkan kepuasan dan jawaban tentang masalah yang di dapatinya.
Pemuda itu tampak murung dan termenung sendiri secarik kertas dan bulpoinya menari-nari indah dengan balutan goresan yang penuh makna. Tubuhnya begitu kurus lemah. Sesekali mulutnya selalu berbicara sendiri bahkan sedikit-demi sedikit air matanya membasahi pipi lembutnya. Di lempar bulpoin dan kertas yang berada ditanganya ke atas, langit biru tak mampu menangkap isyarat maksudnya.
“Akan aku buktikan bahwa aku bisa mewujudkan mimpimu”. Jerit suara itu memecah keheningan taman mimpi. Apa maksud perkataan pemuda itu! Kelihatannya ada rasa penyesalan yang keluar dari seluk beluk pendiriannya.
Selama mengarungi bahtera kehidupan pemuda itu penuh dengan cita-cita dan harapan. Tekadnya yang kuat terkadang selalu membuat optimis baru, permasalahan yang beratpun selalu ia tuntaskan dengan logika dan emosionalnya. Kenyataan juga membuktikan setiap ujian ia selalu mendapatkan nilai tertingi, banyak kegiatan yang ia ikuti dari jurnalistik, kesenian dan bahkan karate.
“Kenapa kau tingalkan aku sendiri di sini”. Perlahan mulutnya dan tetesan air matanya membuat suara itu terasa memilukan.
“Mengapa ini harus terjadi pada diriku, apa ada yang salah denganku tolong jawab pertanyaanku”. Ia menyesal dan kemarahannya semakin memuncak karena satu masalah berat telah menimpanya. Ketika itu ia ingat di bangku sekolah yang penuh dengan keriangan dan ketenangan batin. Saat kenangan indah bersamanya, selau menemaninya dalam melangkahkan kaki untuk mengejar cita-cita tapi harus pupus. Dialah gadis imut bernama Erina, seorang gadis yang mendampingi kasih dan sayangnya. Gadis itu telah meninggalkan dirinya, bukan karena putus cinta atau di jodohkan sebab gadis itu telah terlebih dahulu di jemput Tuhannya.
“Tuhan mengapa kau begitu kejam, padahal baru beberapa waktu dia menemani aku, pantaskah kau ambil nyawanya mengapa kau tidak mengambil nyawaku”.
“Bukan maksud aku ingin menganiyayanya atau sekedar untuk besenang-senang tapi aku sudah punya rencana yang baik untuknya”.
“Tuhan…apakah Kau tidak tahu maksudku, aku percaya engkau maha mengetahui tapi mengapa Kau tidak takdirkan dia untukku”. Rencana Tuhan memang terkadang berbeda dengan sekenario manusia. Setiap keinginan terkadang tidak dapat di wujudkan. Takdir! Siapa yang tahu, setiap manusia hanya bisa berusaha. Dan doa sebagai jalan terakhir untuk memantapkan usaha kita. Hanya Tuhanlah yang menentukan segalanya.
Suara-suara itu bergema menjulang menyebar di setiap sisi taman mimpi. Kini suara-suara dari mulut pemuda tiba-tiba menghilang dan membentuk gumpalan irama cinta yang menyejukan. Coretan penanya ia ambil kembali dan di situ hanya bertuliskan “Maafkan dan ampuni aku wahai Tuhanku…dan aku hanya bisa berpasrah di setiap sujudku”. Nikmatilah kehidupan ini dengan nyanyian mimpi dan tarian harapan, setiap kejadian pasti ada hikmah dan tuhan pasti akan memberikan yang terbaik bagi kita.
“Surga yang kau bina di dunia, semoga menjadi surga di akhiratmu, selamat jalan wahai gadis kecilku”. Taman mimpi ini akan menjadi saksi, kata pemuda itu dengan semagat baru.
* * *
Setiap orang pasti pernah kehilangan dan di tinggalkan oleh seseorang yang sangat berarti bagi dirinya. Irama lagu taman mimpi berasal dari satu jenis suara yaitu hanya diri kita yang dapat mengembalikan kepercayaan diri dan bukan orang lain. Maka saatnya tentukan nalar berfikir yang baik dan luruskan tujuan. Karena hanya diri kita yang dapat merubahnya.
ياايتها النفس المطمئنة, ارجعي الى ربك راضية مرضيو
“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di ridhoi-Nya”. (al-Fajr: 27-28)
Inilah warna warni dan pelangi kehidupan, terkadang harus berpisah dengan orang yang sangat berarti, terkadang pula harus meninggalkan orang yang di cintai. Tapi mulai saat ini mari kita bersihkan diri, hati, jiwa dan akal pikir kita dengan siraman air kesucian dari Tuhan. Karena dengan ketenangan jiwa, kita akan semakin lebih dewasa dan akan menghargai setiap kejadian dan musibah yang menimpa kita. Kesabaran dan kepasrahan kepada Tuhan merupakan pintu-pintu untuk meraih ridho-Nya, sebab dengan ridho-Nya setiap apa yang kita kerjakan akan sangat lebih bermakna.
Beginilah kehidupan, maka nikmatilah pelangi kehidupan ini dengan semestinya. Tuliskan lirik-lirik syukur dan melodi-melodi kesabaran. Saatnyalah kita membangun pelangi kehidupan ini dengan kesuksesan dan kebahagiaan.

Tinggalkan komentar

Filed under intisari

kasih di lautan jilbab

kasih di lautan jilbab

Duhai kasih di lautan jilbab hijau
Engkau hadirkan embun kesejukan jiwa
Di gersang hatiku yang hampa
Siramlah aku dengan butir-butir keharuman
Di setiap lembut nafasmu
Di sepanjang kasihmu
Di kedalaman cintamu
Hanya engakau gadis kecilku

Duhai kasih di telaga jilbab
Engkau hadirkan langkah-langkah gemulai
Di tubuhku yang merindu cinta
Basuhlah aku dengan air mata sayangmu
Di setiap halus tingkah lakumu
Di sepanjang jalan lurusmu
Di kedalaman cintamu
Hanya engkau gadis kecilku

Ya mufatttihal abwaab
Yaa musabbibal asbaab

Yaa muqollibal quluubi wal abshoor
Yaa mudabbirol laili wa nahaar

Yaa muhawwilal haala wal ahwaal
Hawwil haalanaa ilaa ahsanil ahwaal

Ya Allah tidak ada suatu kemudahan selain engkau menjadi pembuka
Ya Allah jika engkau berkehendak maka jadikan dia penerang cintaku
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah
Dan aku bersaksi bahwa cintaku hanya untukmu, rosulmu serta cintaku padanya

Kasihku di ladang ilalang
Hadirkan cintamu untuku
Aku akan menjadi pendamping hidupmu
Di bahtera rumah rumah tangga
Penuh cahaya cinta…!

30/06/08

Tinggalkan komentar

Filed under puisi

Tamasya Majid Cinta

Tamasya Majid Cinta

Ku temui segerombol bahkan tidak bisa aku hitung
Berapa jumlahnya…!
Apalagi mengitung jumlah langkah dan keinginan
Atau menghitung jumlah rambut terurai
Tanpa jilbab sebagai pelindung diri
Inilah seseorang angan-angankan jalan kehidupan
Terang di bawah naungan semesta
Bersinar di langit-langit biru
Dengan warna-warni pelangi
Putih dan biru bersenandung merdu
Menanti terkabulkan…

Di masjid cinta banyak manusia beragam
Bahkan berseragam jenis
Di bangunya istana ibadah munajat
Ridho dan ketulusan mematrikan hati
Berbaur kasih antara tuhan dengan hamba
Inilah mihrab jalan ketakwaan
Sembah sujud tanpa nafas
Inikah kematian suci

Untuk manusia tak mengerti
Mengapa kau berdiri, duduk, bercengkrama
Bahkan kecil baru belajar cinta
Di pojok gelap dengan terang kelip lampu
Tidak begitu terangnya namun tertelan gelap
Dan kedua pemudi itupun tertelan kumandang adzan
Tidak sadar tuhan memangil
Terdengar adalah bisik canda dan rayu

Inilah rumah tuhan
Tidak pada keluarga bersujud didalam
Akan tetapi taman itu telah menghaluskan
Buah mata memunculkan keindahan semesta
Bercumbu asyik di tamasya taman masjid cinta
30/06/08

Tinggalkan komentar

Filed under puisi

buji bumi

Perahara Biji Bumi

Aku tahu sebentar lagi langit akan gelap gulita
Dan aku paham malam ini aku tidak akan nikmati cahaya lampu
Apa lagi bintang, bulan dan binatang malam
Tapi bukan itu yang membuat ragaku terjaga
Hati telah di tidurkan terlalu lama berbincang dosa
Tanpa menemukan titik balik pencerahannya
Semakin bingung rasanya hidup di negeri seratus biji
Tertanam dan pasti akan tumbuh subur
Sebab setiap tanah ini adalah kehidupan yang memuaskan
Ah…pikirkan saja bijimu dan bukan bijiku

Bijiku tersusun rapi dalam acara agenda yang sibuk
Jalan sana jalan sini sedih mesti berpisah
Atau tulis saja biji ini di atas lembaran daun kering
Kan terbang terbawa angin sampai tujuan
Walau tidak dapat menghitung-hitung jumlah keuntungan
Ini bukan biji yang di perebutkan banyak orang
Ini biji kehidupan!
Siapa mendapatkannya maka akan mendapat kursi jabatan
Tentu….di mata Tuhan bukan di mata manusia bodoh sepertimu

Biji-biji itu tiba-tiba tumbuh mengumpal jadi daging
Begitu keras tapi hati ini lunak terpendam

Ku kejar kau di ujung gelap malam
Di ketingian puncak jayawijaya
Di kedalaman samudra hindia
Di kejauhan angkasa nirwana
Barat, timur, selatan, utara

Biji ini akan ku siram setiap hari
Biar wangi semerbak membuahi

Bukan biji kursi yang enak di duduki
Dengan buah-buah segar dan padat berisi

14/06/08

Tinggalkan komentar

Filed under puisi

nalar spirituA

Kebangkitan Nalar Spiritualitas Di Era Posreligius

Islam merupakan agama kesempurnaan, tidak ada penderitaan, kesusahan dan kesulitan dalam menjalankan kehidupan ini, kecuali seseorang yang telah menganiyaya dirinya sendiri untuk hidup menderita. Setiap umat Islam di perintahkan untuk selalu mendekatkan dirinya dengan Tuhanya sebagai bentuk kehambaan dan tidak memiliki daya dan upaya tanpa kebesaran-Nya. Inilah spiritualitas ajaran suatu agama bahwa di dalam realitasnya manusia tidak hanya memiliki kekuatan material namun juga kekuatan batin. Manusia digambarkan sebagai binatang yang berfikir (hayawanu an natiq) secara subtansial sebagai mahluk materi, pada satu sisi manusia juga sebagai mahluk spiritual yang di karuniai Qalb. Tetapi mengapa manusia mengalami dehumanisasi dan thingking destruction serta kehilangan makna hidup!
Sebuah Realitas Postmodern
Pada realitas hidupnya sekarang ini manusia telah mengalami dilema pada dirinya, diversitas kekuatan diri lenyap karena sekarang ini cenderung berjalan pada wilayah material. Inilah Era postkapitalis yang telah mendukung penyebaran nilai-nilai barat, perubahan sosial dan perilaku keagamaan yang terjadi akibat westernisasi tanpa meyaring nilai-nilai budaya lokal dan ajaran Islam, dimana gaya hidup manusia dengan praktek budaya dan agama sudah mulai tergerus dengan nilai-nilai barat yang begitu sekuler. Pada dekade berikutnya akankah eksistensi manusia bertahan seimbang, dimana globalisasi pasar dengan penyebaran informasi telah menyebarkan faham-faham liberal dengan pendikotomian antara agama dan dunia.
Sistem yang sekarang ini dibangun di setiap negara adalah sistem ekonomi yang hanya berorientasi pada pasar, sehingga setiap kebijakan yang di ambil bertujuan pada kebijakan pasar dunia sehingga tatanan sistem ekonomi dunia lebih condong pada wilayah kapital. Kalaupun perlu di setiap negara yang baru berkembang di tawari program ekonomi, recovery economy, liberalisasi perdaganagan (commerce liberalization), structural adjustment, program yang sebenarnya tidak dapat memulihkan sistem ekonomi suatu negara. Keterlibatan lembaga-lembaga Bretton Wood seperti Bank Dunia (world bank), World Trade Organization (WTO) dan IMF dan kelompok G-7 dalam kehancuran ekonomi negara-negara berkembang dan negara miskin cukup besar. Lembaga yang seharusnya membantu memulihkan kondisi ekonomi suatu negara dengan saluran dana keuangannya, akan tetapi malahan sebaliknya menjadi tangan panjang dari kepentingan-kepentingan ekonomi negara-negara maju terutama Amerika Serikat.
Neoliberalisme dengan struktur kapital telah mendorong secara radikal tatanan pemerintahan negara dari aspek budaya, ekonomi dan politik serta perilaku manusia yang semakin menjauh dari nilai-nilai Islam. Malalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi disebarkan gagasan neoliberalisme yang berakar pada pandangan tentang manusia ideal yaitu manusia rasional liberal dengan tujuan akhir pada individualisme. Pandangan ini didasari atas kepercayaan terhadap kemampuan akal manusia yang dapat mengubah seluruh tatanan alam maupun norma masyarakat.
Suatu hal yang tidak dapat dihilangkan bahwa manusia adalah mahluk dinamis (human balance) sebagai mahluk material dan immaterial. Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri dunia terasa semakin sempit dan fenomena manusia yang telah mengalami dekadensi moral. Perilaku sosial yang terjadi di kemasyarakatan semakin menjadi wabah penyakit yang siap menghancurkan generasi Islam. Perilaku kehidupan pada era informasi ini juga telah merambah kehidupan domestik di setiap negara yang mayoritas Islam. Maraknya kasus-kasus perceraian, pengunaan obat-obat terlarang, depresi, psikopat, skizofrenia dan bunuh diri yang di sebut oleh Frijof Capra sebagai “penyakit-penyakit peradaban”. Ternyata perkembangan sains dan teknologi yang spektakuler pada abad ke 20 ternyata tidak selalu berkorelasi positif dengan kesejahteraan umat manusia, ini di sebabkan pandangan pemikiran posmodern yang cenderung positivistik.
Pendidikan Spiritual Di Era Posreligus
Postreligus adalah wilayah di manusia telah mengalami kebosanan akibat sistem yang cenderung kapital orientasi duniawi lebih di unggulkan tanpa tahu hakikat kehidupan yang sebenarnya, kebangkitan keagamaan dan rindu akan nilai-nilai spiritualitas. Ungkapan Friedrich Wilhelm Nietzsche “god is dead”, Sigmund Freud “agama adalah candu”, inilah tafsir ulang yang perlu dikaji bahwa agama telah membawa dampak pengkikutnya yang mengalami kelemahan spirit. Akibat benturan peradaban positivistik akibat bangunan epistemologi Decretesian dan Newtonian inilah posmodern telah membawa berbagai dampak untuk melemahkan fungsi dan tujuan manusia hidup. Peradaban kapital yang menempatkan manusia berdasarkan rasionalitasnya dalam berfikir yang membawa efek pada pemikiran yang cenderung pragmatis.
Penyakit-penyakit peradaban akibat epistemologi positivistik yang menimpa manusia pada akhirnya lari dan kembali kepada ajaran agamanya dengan dalih bahwa agama akan menjadikan ketenagan batin akibat dari peradaban kapitalis. Dari sinilah pijakan yang menjadi dasar mengapa manusia mengalami keterasingan dan split personality dan ingin kembali kepada kearifan timur (learning wisdom east).. Maka untuk mewujudkan manusia yang ideal perlu rekonstruksi filosofis dalam menerapakan pendidikan spirutual sebab biar tidak terjadi pendekotomian pendidikan.
Dari berbagai fenomena sistem ekonomi liberal, manusia liberal rasional dan tujuan hidup berorientasi duniawi. Di perlukan paradigma filosifis untuk mewujudkan pendidikan spiritualitas akibat goncangan penyakit peradaban yang telah di alami manusia dan kearifan timur sebagai pencerah cahaya terang dengan landasan bahwa manusia ideal adalah manusia yang mengoptimalkan fitrah dan potensi yang dimiliki, rekonstruksi filosofinya yaitu:
1. landasan epistemologi, manusia di karunia keistimewaan dari mahluk lain berupa nafsu, akal dan hati yang perlu di didik optimal dalam proses pendidikan dengan konsep tauhid yaitu tahuid ulluhiyah, rububiyah, mulkiyah dan rahmaniyah agar memiliki sikap rasional kritis, kreatif, mandiri, bebas dan terbuka, bersikap rasional empirik, obyektif empirik, obyektif matematis dan profesional dengan tetap pada nilai-nilai kekhalifahan individu dan sosial kemasyarakatan. Hubungan tiga dimensi yang selalu satu padu Tuhan, alam dan manusia, tidak ada keterlepasan satu unsur yang akan mengakibatkan kebuntuan dalam menjalankan tanggung jawab dan amanah.
2. landasan ontologik, bahwa sistem liberalisme yang telah mengerogoti sistem kemasyarakatan dan individu yang mengalami depresi rasionalitas. Masyarakat yaitu sekumpulan individu yang terdiri dari berbagai agama, ras, etnis dan budaya yang kemudian di istilahkan dengan pluralistik. Pada dasarnya secara ontologik sistem kemasyarakatan yang pluralistik ini rentan dengan konflik-konflik sosial, karena di dalam tubuh kemasyakatan terdapat keberagaman (internal diversity). Dari sinilah bangunan pendidikan spiritual dapat memfungsikan peran manusia dalam interaksi sosial kemasyarakatan bukan koniksi yang menjadi dasar akan tetapi lebih pada sikap (value) dan perilaku (psikomotorik). Keberagaman merupakan firah maka moral dan etika hidup perlu dijalankan seimbang dan menjalin sikap keterbukaan. Landasan inilah yang akan mendorong manusia unggul di sikap spiritualitas value dan profesionalisme sesuai kaidah moral.
3. landasan aksiologik. Aspek keberagaman inilah yang akan membangun pondasi peradaban baru dimana tidak ada kesenjagan sosial antara individu satu dan yang lainya, miskin dan kaya. Dalam konteks kehidupan global sikap saling tolong menolong dan toleransi akan membawa kehidupan yang saling membutuhkan bukan seperti sistem kapitalisme dengan memberikan bantuan namun malahan menjadi beban baru pada kondisi ekonomi. Manusia akan mengetahui hak dan kewajibanya serta menghargai hak asasi manusia dan sikap demokratis.
Situasi dunia yang telah di hegemoni oleh kapitalisme, membuat manusia mengalami gejolak batin, penindasan dan keadaan alam yang marah karena dirinya telah dianiyaya. Melalui landasan filosofis diatas akan dapat mengetahui seberapa besar jiwa manusia untuk Tuhanya, alam dan manusia sekitarnya (muamalat). Prinsip persamaan, bahwa Allah telah menciptakan umat yang satu untuk membangun kejahteraan bersama di perlukanlah kesadaran individu dan sosial. Prinsip keadilan ekonomi, bahwa setiap manusia harus mengetahui di mana ia hidup dan siapa disekitarnya, Asghar Ali Engineer menegaskan kepada seseorang untuk memberikan sebagian hartanya kepada orang yang membutuhkan apabila ia telah mampu mencukupi kebutuhan pokoknya. Prinsip pembelaan kaum mustad’afinl, manusia berbudi yaitu manusia yang selalu bersahabat dan dekat dengan kaum lemah (dhuafa) atau kaum tertindas (mustad’afin).
Semoga tercapai untuk membangun kembali manusia-manusia ungul (insan kamil) yang memiliki kelebihan kapasitas spiritualitas dan tidak melupakan aspek intelektualitasnya. Mengetahui fungsi hidupnya bahwa tujuan tertinggi manusia adalah menjadi orang yang bertakwa dekat dengan Tuhannya untuk mendapatkan ridho-Nya. Seyogyanyalah pendidikan spiritualitas diterapakan untuk membagun generasi Islam tanpa diversitas epistemik.

Tinggalkan komentar

Filed under ilmiah